Selasa, 16 Oktober 2012

I'm Sorry, I'm Hunter Part 2


Title : I’m Sorry, I’m Hunter
Genre : Love, Friendship, Family, Romance (maybe)
Main Cast : Kim KiBum, Park CheonMi (OC), Cho KyuHyun, Lee JinKi (ONew) SHINee, Tan HanGeng, Kim HeeChul, Lee SungMin
Support Cast : Lee DongHae, Lee TaeMin SHINee, Park JungSoo (LeeTeuk), Kim JongHyun SHINee
Author : RistaMania
Length : TwoShot (4.208 words)
Rating : PG-15 (?)
Disclaimer : All casts in this ff are belong to God, but this story (ff) is mine

----

Author POV

Terlihat seorang namja yang terlihat sedang bingung dan gelisah. Namja itu berada di dalam kamarnya sendirian. Namja itu membiarkan jari-jarinya bermain dengan tus-tus piano kesayangannya, yang menghasilkan sebuah lagu sedih terdengar. Yang dia tidak tau kenapa, justru alunan lagu yang ia mainkan itu menyayat hatinya.

JRENG. Sebuah nada tidak beraturan terdengar memekikan telinga. Namja itu membuka kedua matanya. Kedua bola mata coklatnya terlihat hampa menerawang sesuatu yang tidak ia inginkan justru terjadi. Tangan kanannya memegang dada kirinya, memeriksa apakah detak jantungnya masih berdetak atau tidak. Dan, jawabannya adalah jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Kepalanya menoleh dengan cepat ke arah meja yang berada di samping kasurnya, yang membuat rambutnya bergoyang. Matanya menatap tajam dua buah bingkai diatasnya. Perlahan, namja itu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati meja tersebut. Tangan kanannya mengambil salah satu di antara dua buah bingkai tersebut. Sebuah bingkai yang menyimpan foto namja yang telah menjadi ‘hyung’nya.

“Hyung…”. Suaranya terdengar parau. Suara yang biasanya terdengar merdu itu terdengar sedih, sangat sedih. Dia pegang dengan kedua tangannya yang gemetaran akibat rasa takut yang tanpa alasan itu.

TENG.TENG.TENG. TENG.TENG.TENG. TENG.TENG.TENG. TENG.TENG.TENG.

Dentangan jam berbunyi dua belas kali, menandakan bahwa hari sudah berganti dan jam 12 malam telah datang. Namja itu menoleh ke arah jendela kamarnya yang besar yang memperlihatkan pemandangan malam hari yang sangat menyedihkan. Malam yang benar-benar gelap, dingin dan menakutkan. Malam yang ditemani oleh hujan deras, angin kencang dan petir menyambar berkali-kali.

Tes. Sebuah air mata jatuh ke lantai yang dipijak oleh namja itu. Disusul dengan beberapa air mata yang mulai keluar, membasahi pipinya dan kemudian jatuh menyusul air mata yang pertama. Namja itu hanya diam, tidak terisak dan juga tidak menghapus air matanya. Kedua bola mata cokelatnya itu tetap setia melihat suasana malam yang sangat menakutkan tersebut.

KLEK. “Kyuhyun-ah.” Namja yang tidak lain dan tidak bukan bernama Cho KyuHyun itu pun segera menghapus air matanya yang membasahi pipi tirusnya. Dia menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka dan dua namja yang masuk ke dalam kamarnya tanpa izin.

“Hah.” KyuHyun menghela napasnya berat. Helaan napas KyuHyun yang berat itu terdengar jelas oleh dua namja itu yang membuat mereka berdiri diam menatap KyuHyun. KyuHyun pun melangkahkan kakinya berat menuju kasurnya dengan bingkai foto ‘hyung’nya yang tetap ia pegang.

Dia duduk di pinggir kasurnya. Kemudian, menatap kedua namja yang tidak lain adalah KiBum dan ONew. Mereka berdua sama-sama terlihat gelisah. Dengan bahasa isyarat, KyuHyun mempersilahkan KiBum dan ONew duduk.

“Bicaralah!” ujar KyuHyun berat, setelah KiBum dan ONew duduk.

“Dimana HanGeng hyung?” tanya ONew. KyuHyun langsung menatap ONew dengan tatapan yang sulit diartikan. Kemudian, dia menoleh ke arah KiBum yang duduk di sebelah ONew.

“Aku merasakan bahwa ada sesuatu yang sangat mengganggu terjadi” jelas KiBum. “Dan, aku juga tidak melihat bahkan merasakan aura HeeChul hyung di rumah. Aku terus bersama CheonMi seharian.”

“Dan, kenapa cuaca sangat buruk seharian ini?” tanya ONew.

KyuHyun tersenyum tipis mendengar semua itu. Dia bingung harus memberitahukan apa. Dia tidak tau harus berbuat apa. Yang dia tau hanya satu, yaitu dendamnya semakin besar.

Flash Back : On-Author POV-

Angin terus berembus dengan kuat mengisi hari yang baru akan dimulai itu. Mengisi hari yang tanpa ditemani oleh sinar dari mana pun, tidak dari matahari, bulan atau pun bintang. Awan gelap terus menutupi langit dengan setia.

Kini dua namja itu berdiri di sebuah bukit yang berada jauh dari keramaian kota.  Dua namja itu berhadapan dan saling menatap dengan tatapan yang sulit diartikan. Kedua namja itu mengeluarkan aura mereka masing-masing yang mereka tau bahwa aura mereka terus bertarung satu sama lain, berbeda dengan mereka berdua yang hanya terdiam.

Mereka terus terdiam seolah menikmati hembusan angin yang terus menerus menerpa mereka. Terus terdiam, hingga mereka berdua sama-sama menghela napas mereka berdua berat dengan serentak. Mereka memejamkan kedua mata mereka, dengan serentak. Terpejam seolah berusaha untuk tidak menangisi masa lalu mereka yang mereka harap dapat terulang akan punah sebentar lagi di salah satu tangan mereka. Sekali lagi, mereka berdua membuka kedua mata mereka dengan perlahan, menatap satu sama lain dengan tatapan yang sama-sama susah untuk diartikan.

Dap.Dap.Dap.

Treng.

Mulai dari melangkah maju tiga langkah dan mengambil dua pisau keramat mereka, mereka lakukan semua itu lagi-lagi dengan serentak. Serentak. Seolah mereka memang sudah ditakdirkan untuk melakukan apa pun dengan serentak, dengan bersama-sama, dengan mengisi satu sama lain, seperti sepasang sahabat.

Tes.Tes.Tes. Tiga tetes air mata keluar dari bola mata kedua namja itu, dan sekali lagi dengan serentak. Mereka berdua sama-sama menggigit bibir bawah mereka yang membentuk senyum sinis yang menutupi kesedihan mereka masing-masing. Tiga tetes air mata yang tanpa diketahui oleh siapa pun bahwa itu adalah air mata persahabatan. Persahabatan yang dulu pernah tumbuh di antara mereka, ikatan persahabatan yang sangat manis, ikatan persahabatan yang harus punah begitu saja. Ikatan persahabatan yang tidak diketahui oleh siapa pun, kecuali oleh Tuhan dan mereka berdua sendiri. Tan HanGeng. Kim HeeChul.

Aku adalah leader dari devil. Aku adalah leader dari marga Kim.’

Aku adalah leader dari hunters. Aku harus membalaskan dendam seluruh hunters terdahulu yang seenaknya saja kalian jadikan kambing hitam.’

Kalimat-kalimat itulah yang memutuskan persahabatan mereka. Kalimat yang sesungguhnya justru seharusnya menyalahkan pendahulu mereka yang tidak mengasihi marga lainnya dan mementingkan marga sendiri, sehingga menjadikan marga lain menjadi ‘kambing hitam’.

“Apa ada yang ingin kau katakan lagi, sebelum aku melenyapkanmu?” tanya HeeChul yang akhirnya memecahkan kesunyian yang menyelimutinya dan HanGeng.

“Aku hanya ingin mengatakan bahwa abeoji-mu telah melakukan hal yang salah” ujar HanGeng. HeeChul memilih diam mendengar berbagai ujaran yang dia yakin sebentar lagi akan HanGeng lontarkan. Dia medengarkannya dengan tenang, tanpa amarah sama sekali.

HanGeng menggelengkan kepalanya pelan. “Tidak seharusnya beliau melenyapkan orang tuaku yang tidak mempunyai salah dengan abeoji-mu, keluargamu, fairy atau pun angel. Dan, tidak seharusnya kau melenyapkan eomma KyuHyun yang hanya KyuHyun miliki saat itu, seorang eomma yang hanya dimiliki oleh KyuHyun yang ditinggalkan oleh appa-nya. Tidak seharusnya kau melakukan itu. Bukan hanya abeoji-mu saja yang salah, tapi kalian semua.”

HeeChul hanya tenang mendengar penjelasan HanGeng barusan. Sebuah penjelasan yang seharusnya membuatnya marah, karena telah menjelekan marganya. Tapi, hanya dianggap datar oleh HeeChul.

“Bukankah aku sudah bilang sejak awal kita bertemu, kita berdua sudah sama-sama tau bahwa aku adalah hunter dan kau adalah devil. Kita berdua sudah sama-sama mengetahui itu, tapi kita tetap menjalin persahabatan yang jujur saja membuat aku benar-benar hidup. Menjalin sebuah persahabatan yang diawali dengan dua kalimat yang aku lontarkan. Dua buah kalimat yang membuat kita berdua sama-sama nekat dan tersenyum. ‘Kita bisa hidup dalam damai. Kita bisa membuat itu’.” HeeChul tercekat dengan penjelasan HanGeng barusan. Penjelasan yang membuat HeeChul terdiam, menundukan kepalanya dalam-dalam, melihat kedua tangannya yang memegang dua buah pisau keramatnya dengan erat.

“Tapi, ternyata aku salah. Aku terlalu polos dan bodoh melontarkan dua kalimat tersebut, yang tidak akan pernah terwujud” ujar HanGeng.

Srek. HanGeng mengambil ancang-ancang untuk menyerang. HeeChul mengangkat kepalanya, melihat ancang-ancang HanGeng yang sempurna itu. HeeChul pun perlahan juga mengambil ancang-ancangnya.

“Aku benar-benar sudah terpengaruh oleh diri devil-mu, HeeChul-ah!!!” teriak HanGeng penuh amarah dengan air mata yang terus mengalir ditemani dengan langit yang mulai menangis dan langsung deras begitu saja.

HeeChul menggelengkan kepalanya pelan. Tapi, HanGeng tidak bisa melihat gelengan kepala HeeChul tersebut, dia memejamkan kedua matanya berusaha menghentikan air matanya tapi tetap percuma, gagal.

“MATI KAU, DEVIL…???!!!” teriak HanGeng seraya melemparkan kedua pisaunya tepat ke arah dada kiri HeeChul dan sayap hitam HeeChul di belakang punggungnya.

HeeChul membelalakan kedua matanya tidak menyangka bahwa serangan dari HanGeng secepat ini.

Treng.Treng.

“Kau salah, apa kau lupa dengan kata-katamu sendiri? Jangan pernah menyerang musuh dengan amarah, itu akan membuatmu lemah dan sia-sia.”

Flash Back : Off-Author POV-

“KyuHyun hyung” panggil ONew yang tetap duduk disamping KiBum. Mereka berdua sama-sama melihat ke arah KyuHyun yang menundukan kepalanya, menangis dalam diam.

“Hah.” KyuHyun menghapus air matanya dan mengangkat kepalanya. Tatapannya penuh dengan amarah dan dendam. “Aku harus melenyapkan orang yang juga telah melenyapkan orang-orang yang aku sayang. Aku harus melenyapkan HeeChul-sshi.”

KyuHyun berdiri dari tempat duduknya yang diikuti oleh ONew dan KiBum. KyuHyun melangkah ke arah pintu kamarnya, tapi dicegat oleh KiBum. KyuHyun menengok ke arah KiBum yang berdiri di sampingnya.

“Kau tidak akan bisa melenyapkan HeeChul hyung, jika kau dipenuhi dengan amarah seperti ini” ujar KiBum bijak dengan tatapan khawatirnya terhadap dongsaeng sekaligus seonbae-nya itu.

KyuHyun menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyum khas miliknya seorang. Dia melepaskan tangan KiBum yang mencegatnya, kemudian menengok ke arah ONew yang berdiri tidak jauh di belakang mereka berdua. Dia menepuk salah satu pundak KiBum beberapa kali.

“Aku sudah tau, aku tidak akan melakukan kesalahan. Percayalah kepadaku!” ujar KyuHyun dengan nada bijaknya dan tetap dengan senyum khasnya. Kemudian, dia kembali menengok ke arah ONew, setelah KiBum terdiam mendengar ujarannya barusan. “Kau pasti bisa melenyapkan Sungmin-sshi, I trust you.” Setelah itu, KyuHyun berlari keluar dari kamarnya menuju sebuah tempat yang dia yakin bisa membalas semua dendam orang yang disayangi. Meninggalkan KiBum dan ONew yang masih terpaku diam.

Beberapa menit kemudian, KiBum membalikan badannya menghadap ONew yang masih tidak percaya dengan apa yang KyuHyun ucapkan kepadanya.

“Kau dengar sendiri apa yang dikatakan Kyuhyun barusan, kau harus melakukannya. We trust you, ONew-ah” ujar KiBum dengan gaya santainya.

Glek

----

HeeChul POV

Tes.Tes.Tes. Entah aku tidak tau sudah berapa tetes air mata langit yang mengguyur tubuhku, hingga basah kuyup seperti ini. Baru beberapa menit lalu aku berada di sini, di balkon kamarku, setelah aku memastikan bahwa harapanku tidak akan pernah terwujud.

Flash Back : On-HeeChul POV-

Aku membelalakan kedua mataku, tidak menyangka bahwa serangan dari HanGeng akan secepat ini.

Treng.Treng.

Tapi, kecepataan dan kelincahanku lebih unggul darinya. Aku dapat mematahkan serangannya dan langsung melesat ke arah HanGeng, menancapkan kedua pisauku di perut dan dada kirinya dengan memejamkan kedua mataku.

Treng. Treng.

Bruk

“Heechul-ah.” Suaranya terdengar parau di kedua kupingku saat aku melepaskan kedua pisauku dari tubuhnya dan melepaskannya, terjatuh ke tanah yang aku dan HanGeng pijak. Namun, perlahan tubuh HanGeng pun limbung dan jatuh ke tanah. Aku melihat tubuh HanGeng yang sudah tidak bernyawa lagi. Kedua mataku terasa lebih memanas dari yang tadi.

Bruk. Aku menjatuhkan diriku duduk di samping tubuh HanGeng. Aku memangku kepala HanGeng di kedua pahaku. Aku menangis sejadi-jadinya ditemani dengan langit yang juga menangis. Aku memeluk tubuh yang sejak kecil hingga kini tetap aku anggap sahabat, meski masalah yang kami hadapi benar-benar besar. Aku membiarkan air mataku membasahi tubuh yang dulu selalu aku peluk ini. Aku membelai rambut hitam yang selalu ingin aku berantakan. Aku pegang punggung belakangnya yang selalu aku harapkan ada sepasang sayap hitam. Tapi, semuanya harus berakhir sekarang. Sekarang, aku sudah mengakhirinya, dan membuat hatiku hancur. Aku membunuh sahabatku sendiri. Seorang sahabat yang juga adalah musuhku.

“Kau salah, apa kau lupa dengan kata-katamu sendiri? Jangan pernah menyerang musuh dengan amarah, itu akan membuatmu lemah dan sia-sia.” Aku membisikan beberapa kalimat yang dulu pernah ia bisikan juga tepat di salah satu kupingku.

Flash Back : Off-HeeChul POV-

BRUK. Aku mendengar sesuatu jatuh di belakangku. Aku menengok ke belakangku. Aku sama sekali tidak terkejut melihat namja didepanku. Seorang namja yang aku tau mempunyai keinginan untuk melenyapkanku. Seorang namja yang telah aku lenyapkan eomma-nya. Seorang namja yang telah aku lenyapkan hyung-nya. Cho Kyuhyun.

“Apa yang kau inginkan?” tanyaku seolah tidak tau apa tujuannya datang ke rumahku. Aku menatapnya dengan tatapan yang sama sekali tidak takut terhadapnya. Menatapnya dengan tatapan santai.

“Kau telah melenyapkan semua orang yang aku sayangi. Kau benar-benar keterlaluan, kesalah pahaman kalian benar-benar sudah fatal” ujarnya.

Aku tersenyum kecil mendengar ujarannya barusan. Aku tidak marah dengannya, tapi aku mengalami de javu. Aku pernah mendengar ujaran iyu dari seseorang. Seseorang yang sudah aku lenyapkan, HanGeng. “Bukankah jika aku tidak melenyapkan kalian para hunters, entah kapan kalian akan melenyapkanku juga? Itu sama saja, siapa yang melenyapkan lebih dulu, dia yang akan hidup. Itulah yang berlaku di dunia kita.”

“Lalu, untuk apa kalian melakukan perjanjian itu, eoh?” ujar Kyuhyun keras.

“Jangan tanya aku, aku pun juga tidak tau jawabannya. Dan, aku tidak peduli dengan perjanjian itu” jawabku santai. “Pertempuran ini dimulai, karena kalian para hunters. Bukan karena, devil, fairy atau pun angel. Kalianlah pihak yang harus disalahkan.”

“Kami juga tidak akan memulai pertempuran ini, jika kalian tidak menjadikan kami kambing hitam” teriak KyuHyun.

Srek. Aku langsung mengembangkan sayap hitamku yang terlihat semakin gagah, karena aku telah menghabiskan HanGeng, saat aku melihat KyuHyun mengambil pisaunya yang menakutkan semua devils, fairy ataupun angel.

“Aku tidak mau berbicara lama denganmu, devil” ujar KyuHyun. “Aku ingin melenyapkan orang yang telah melenyapkan orang-orang yang aku sayangi.”

“Silahkan.”

----

ONew POV

“Apa yang kau lakukan di sini, ONew-ah?”.

Sebuah bisikan terdengar di salah satu kupingku yang membuat aku ketakutan dan langsung mengembangkan sayapku yang membuat orang yang berada di belakangku terdorong sedikit ke belakang. Aku langsung membalikan badanku. Aku melihat SungMin berdiri santai dengan sayap yang sudah mengembang, tapi tidak mengembang maksimum.

“Ada apa denganmu? Kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya SungMin yang berjalan beberapa langkah ke depan.

Aku terdiam berusaha mengontrol detak jantungku dan napasku yang sama-sama memburu. Aku berdiri rileks menyiapkan semua otot tubuhku untuk melenyapkannya.

Beberapa detik kemudian, SungMin sudah tepat berdiri di sampingku. Dia memegang salah satu pundakku lembut. Aku melihat kedua matanya yang melihat ke belakang tubuhku. Mungkin jika aku boleh menebak dia sedang mengamati sayapku yang mungkin baru ia sadari ada yang berbeda. Beberapa menit setelah mengamatinya, kedua mata SungMin membesar bersamaan mulutnya yang terbuka sedikit.

Kepala SungMin bergerak sedikit menatapku. “Sayapmu…”. Belum sampai SungMin menyelesaikan kalimatanya, aku sudah menancapkan pisauku tepat di dada kiri SungMin.

“Argh.” Kemudian, aku mencabut pisauku dan mendorong tubuh SungMin terjatuh di lantai kamarnya yang mulai dipenuhi dengan bulu-bulu sayapku dan bulu-bulu sayap SungMin yang terlepas paksa. Itu membuat SungMin kesakitan. Aku pun terjatuh duduk di samping tubuh SungMin yang masih bernyawa. Kedua mata SungMin masih menatap tepat ke arah kedua mata sipitku.

Aku mengangguk pelan. “Memang sayapku perlahan telah kehilangan bulu-bulunya. Bukan karena aku dilenyapkan oleh devil atau pun hunter, tapi karena aku sendiri yang menginginkannya. Tentu kau sudah tau itu bukan, hyung?” jelasku. “ Aku meminta HanGeng hyung menjadikanku seorang hunter, dan kini aku adalah seorang hunter. Akulah yang melenyapkan TaeMin-ah, bukan HanGeng hyung.  Tentu kau tidak mengetahui hal itu bukan, oleh sebab itu aku memberitahumu sekarang, hyung.”

“Kau menghianati kita, ONew-ah.” Aku mendengar suara SungMin yang benar-benar terdengar menahan sakit.

Jeongmal jeoseonghamnida, hyung” ujarku pelan. “Tapi, aku harus melakukan itu, karena aku tidak mau menyakiti sahabatku, hyung. Sahabatku, Park CheonMi.”

----

KiBum POV

Kini aku berada di sebuah rumah besar yang benar-benar kumuh dan tua.  Aku memasuki sebuah ruangan yang berada di dalam rumah besar ini di mana terdapat seorang yeoja cantik yang berdiri memunggungiku. Aku memperhatikan ruangan ini seraya berjalan mendekati yeoja cantik bernama lengkap Park CheonMi itu.

“Hah.” Aku menghela napasku berat. Aku ditarik oleh masa lalu yang memaksaku kembali saat aku berusia 6 tahun. Saat di mana aku melihat dengan mata kepalaku sendiri satu angel dan dua devils kehilangan sayapnya kemudian menghilang. Abeoji, JongHyun dan LeeTeuk. Saat di mana aku mengeluarkan kekuatan istimewaku untuk melukai yeoja yang kini benar-benar aku cintai.

Berbicara soal kekuatan istimewa pasti berhubungan dengan perjanjian antara Devils, Angels dan Fairy, tanpa Hunters. Perjanjian di mana ketiga belah pihak setuju bahwa kekuatan istimewa akan berada dalam diri mereka saat mereka berusia 7 tahun ke bawah, bukan saat mereka sedih lagi. Memang sebelum perjanjian ini disepakati kekuatan istimewa akan tumbuh di dalam diri kita, jika kita sedang sedih. Tapi, ketiga belah pihak menyetujui perjanjian konyol itu. Perjanjian konyol yang membuat para hunters menjadi kambing hitam yang selalu disuruh untuk melenyapkan terus menerus tanpa tau apa-apa. Perjanjian konyol yang membuat angel hanyah tersisa CheonMi.

Oppa, kau berada disini? Waeyo?” ujar CheonMi yang menyadarkanku dari lamunanku. Aku langsung menengok ke arah CheonMi yang juga melihat ke arahku. Aku tersenyum melihat kedua bola mata suci itu. Kedua bola mata yang hanya dimiliki oleh angel, dua bola mata suci dan indah.

Aku menarik tubuh CheonMi, agar lebih dekat dengan tubuhku dengan merangkul pundaknya lembut. “Kau sendiri bagaimana? Kenapa kau berada disini, hah?”.

Mollayo” jawab CheonMi yang entah kenapa aku mendengar nada suaranya ada nada sedihnya yang dia sendiri tidak tau kenapa dia merasa sedih. “Entah kenapa aku merindukan oppa-ku.”

Aku menengok ke arahnya saat dia melanjutkan kalimatnya. Aku melihat tubuh CheonMi langsung menegang, setelah mengucapkan kalimat tersebut yang aku tau dia tidak sadar mengucapkannya. CheonMi menengok ke arahku ragu. Aku tersenyum mengetahui alasan kenapa CheonMi seperti itu.

“Tenanglah, aku tau kalau sebenarnya kau tidak amnesia” ujarku yang tetap merangkulnya.

Gomawo, oppa” ucapnya sambil menundukan kepalanya. Aku melepaskan rangkulanku. Aku menggerakan tubuh CheonMi, agar aku dan dia berdiri berhadapan. Aku memegang kedua pundaknya pelan. Aku menatap rambut pendeknya yang menutupi wajah cantik CheonMi.

“CheonMi, please, see me!”. CheonMi mengangkat kepalanya. Tatapan kami bertemu. Aku benar-benar sudah tidak tahan, jika harus menyimpannya, tetapi aku juga tidak tahu harus bagaimana memberitahukannya. Memberitahukan isi hatiku.

Saranghae” serentak aku dan CheonMi mengungkapkan isi hati kami.

Aku tersenyum mengetahuinya, mengetahui bahwa cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku memegang salah satu pipi CheonMi dengan lembut.

Srek. Perlahan sayapku mengembang, entah dengan alasan apa aku tidak tau. Bukan hanya sayapku yang mengembang, tapi sayapnya CheonMi pun juga mengembang. Sepasang sayap putih miliknya yang belum pernah aku lihat. Ini pertama kalinya aku melihat sayap angel milik CheonMi. Entah siapa yang memulai, kepalaku dan kepalanya mulai mendekat. Aku mulai merasakan hembusan napas CheonMi menyapa wajahku, dan aku kira begitu juga yang kini CheonMi rasakan.

----

Kyuhyun POV

‘Hyung, aku sudah melenyapkan SungMin hyung’ ujaran ONew terdengar dikedua telingaku, akibat dari memakai telepati. ‘Kau ada dimana?’.

Aku berada di rumah angel. Datanglah ke sini secepatnya, dan lihat apa yang dapat dilakukan oleh Kibum. Dan, sebijak apa dia’ balasku tentunya dengan telepati.

Memang sekarang aku berada di rumah angel, rumah lama angel yang tersisa atau bisa aku sebut namanya Park CheonMi. Seorang yeoja yang telah membuat satu devil dan satu fairy berubah menjadi hunter. Kini aku berada di sebuah ruangan di mana dua pasang sayap indah dan berbeda sedang menutupi pemiliknya yang saling mencintai. Kim Kibum. Park CheonMi. Aku tau apa yang mereka lakukan. Sesuatu yang akan memulai hubungan mereka yang aku tahu sebentar lagi akan berakhir.

Kau harus benar-benar bijak dalam mengambil keputusan, Kibum-ah’ batinku.

Aku mengamati kedua pasang sayap indah yang bersatu itu. Sepasang sayap putih dan sepasang sayap hitam. Keadaan dua pasang sayap itu benar-benar berbeda. Sayap putih yang sangat indah dan akan terus mengembang dalam waktu dekat, sementar sayap hitam yang sangat indah itu terlihat sangat menyedihkan dengan bulu-bulunya yang mulai melepaskan diri mereka satu persatu.

KiBum-ah, sebentar lagi kau akan menjadi hunter sejati. Tolong, jadilah hunter yang bijak. Ambil keputusanmu sekarang juga’ batinku. Aku benar-benar miris melihat keadaan KiBum sekarang.

Hyung” ujar ONew yang baru datang. Aku menengok ke arahnya yang berdiri di sampingku. Aku tersenyum miris melihat keadaan ONew. Dia sama dengan KiBum, sayapnya yang sengaja ia kembangkan itu mulai kehilangan bulu-bulunya. “Kibum hyung.”

Aku kembali melihat ke arah dua pasang sayap itu, setelah mendengar ujaran ONew. Dia terkejut dengan keadaan yang berada di depannya.

Eotteokhe?”. ONew terdengar sangat gusar. Meski aku sebenarnya tahu bahwa dia pun sedang bingung. Kini hanya tiga hunters yang tersisa dan satu angel yang baru saja bangkit. Memang aku sudah melenyapkan HeeChul, tidak terlalu susah untukku melenyapkan diri devil itu, karena sepertinya dia mengharapkan bahwa dia lenyap dengan alasan yang baru aku ketahui, yaitu menyusul sahabatnya yang juga adalah hyung-ku. Tan HanGeng.

Hyung, tidak bisakah kita tidak melenyapkan CheonMi?” tanya ONew yang entah untuk ke berapa kalinya aku mendengar pertanyaan itu. Tapi, kali ini berbeda, karena biasanya KiBum yang bertanya seperti itu kepadaku.

“Kita harus melenyapkan CheonMi. Jika kita tidak melakukannya, maka pengorbanan HanGeng hyung akan sia-sia dan dendam ini akan terus berlanjut” jelasku.  “Meski mereka saling mencintai, itu tidak menjamin.”

“CheonMi…Kibum hyung…”. Aku dan Onew terdiam tanpa pembicaraan lagi. Kami terus melihat ke arah dua pasang sayap yang tetap setia menutupi pemilik mereka.

----

KiBum POV

Srek. Aku menjauhkan kepalaku, melepaskan ciumanku dan CheonMi yang lama ini. Aku menjauhkan badanku dari CheonMi. CheonMi menatap tepat ke kedua bola mataku. Aku sangat mencintainya. Aku tidak mampu, jika aku harus melenyapkannya. Aku benar-benar tidak mampu melihat tubuh yeoja yang aku cintai itu kesakitan, karena bulu-bulu sayap yang baru saja ia miliki terlepas dengan paksa, kemudian menghilang.

Aku sudah melenyapkan HeeChul-sshi, dan ONew pun sudah melenyapkan SungMin-sshi.’ Aku mendengar telepati dari KyuHyun yang membuatku menatap sayu yeoja di depanku ini. ‘Kini hanya tinggal kita bertiga dan satu angel yang baru saja bangkit. Sebenarnya bangkit atau tidak pun, dia harus dilenyapkan. Dan, ini adalah tugasmu. Kau pantas untuk melenyapkannya, buatlah keputusan yang bijak, Kibum-ah. Semuanya bergantung kepadamu, tapi aku hanya ingin mengingatkan bahwa HanGeng hyung sudah berkorban dan dendam harus diselesaikan di tangan kita, hunters.’

Glek. Aku menelan ludahku susah payah mendengar penjelasan dari KyuHyun lewat telepati barusan. Aku menatap ke belakang punggung CheonMi, terpampang sepasang sayap putih yang sangat cantik. Sepasang sayap putih yang baru saja muncul dan mengembang untuk pertama kalinya, yang disebabkan oleh aku sendiri. Aku yang memunculkannya dan sebentar lagi mau tidak mau aku harus melenyapkan sepasang sayap cantik yang dimiliki oleh seseorang yang sangat aku cintai ini.

‘Hyung, keadaan sayapku dan sayap hyung benar-benar menyedihkan. Sebentar lagi kedua sayap kita akan benar-benar menghilang dan kita akan menjadi hunter sesuai dengan keinginan kita. Aku mohon hyung secepatnya mengambil keputusan. Apa pun keputusan yang hyung ambil, aku akan tetap mendukung, hyung.’ Aku mendengar telepati yang dikirimkan oleh ONew.

Kini aku dan ONew berada di ruangan yang sama dengan kalian. Aku tidak marah, karena kau telah membangkitkan angel itu. Aku hanya ingin kau cepat mengambil keputusanmu.’

Glek. Sekali lagi, aku menelan ludahku susah payah.
Aku dan ONew akan segera keluar’ ujar KyuHyun kembali.

“CheonMi.” Aku memanggil yeoja di depanku ini yang entah kenapa aku tidak tau alasan kedua matanya membesar seperti terkejut menyadari sesuatu.

Oppa, sayapmu” ucapnya yang membuat aku tersenyum lemah. Dia sudah menyadarinya, menyadari bahwa aku telah kehilangan sayapku perlahan dan sebentar lagi akan benar-benar menghilang. Perlahan CheonMi berjalan mundur, aku berjalan maju ke arahnya. Langkah kami seirama.

“CheonMi.”

----

Author POV

CheonMi berhenti berjalan saat mendengar suara yang tidak asing untuknya itu memanggilnya. Dia menengok ke belakang dan menemukan sosok ONew dan KyuHyun. Dia terkejut merasakan aura ONew berbeda dari biasanya.

“Ada apa ini sebenarnya?” tanya CheonMi dengan suara keras. Kini dia berdiri menghadap tiga namja itu.

 “Aku tahu kau bukan babo yeoja. Kau pasti dapat merasakan aura KiBum dan ONew yang berbeda dari biasanya, bukan?” ujar KyuHyun. “Dan, aku ingin memberitahumu bahwa kini yang tertinggal hanya aku, ONew, KiBum dan dirimu, Park CheonMi.”

CheonMi membelalakan kedua matanya mendengar penjelasan dari KyuHyun barusan.

“CheonMi.” KiBum sudah berdiri di hadapan CheonMi. Dia berjalan mendekati CheonMi dengan perlahan, dan dengan perlahan juga CheonMi melangkah mundur menghindari KiBum.

“Jangan mendekat!”. Terdengar dari suaranya bahwa yeoja itu ketakutan. Air matanya sudah mulai mengenang di kedua matanya yang tidak luput dari kedua sayap KiBum yang mulai menghilang. “Kau berbohong! Kau hanya memancingku ke sini, bukan? Kau hanya ingin melenyapkanku dengan mudah, bukan? Kau berbohong kepadaku!”.

“CheonMi, aku mohon dengarkan penjelasanku dulu!” minta KiBum dengan suara yang lembut.

SHIREO!!!” teriak CheonMi yang mulai menangis. “Kau seenaknya saja mempermainkan perasaanku! Kau seenaknya saja membangkitkanku! Kau seenaknya saja mengucapkan kata-kata yang sangat aku tunggu darimu! Aku menyesal mencintaimu selama ini. Aku menyesal punya semangat hidup hanya karena dirimu. Aku benar-benar menyesal. JANGAN PERMAINKAN PERASAANKU!!!”.

SHUT UP, PARK CHEONMI!!!” teriak KiBum menahan amarah dan tangisnya yang bercampur aduk. CheonMi terdiam, kini dia terisak pelan menatap KiBum. Begitu juga dengan KiBum yang menatap CheonMi.

“Sebentar lagi giliranmu, KiBum-ah” ujar KyuHyun, setelah mendapati ONew yang berdiri di sampingnya itu tanpa sayap. KiBum menoleh ke arah KyuHyun dan ONew.

“Aku sudah menjadi hunter, hyung. Sebentar lagi giliranmu” ujar ONew.

KiBum kembali menengok ke arah CheonMi. Perlahan, dia melangkah mendekati CheonMi. “Aku tidak berbohong dengan kata-kataku tadi. Aku memang mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Mianhe, jeongmal mianhe, aku telah mempermainkan dirimu dan memancingmu datang ke sini.” CheonMi terdiam menatap KiBum.

“Ambil pisaumu, CheonMi!” ujar Kibum yang membuat semuanya terkejut. “Mari kita berpelukan dan saling menusuk.”

CheonMi, KyuHyun dan ONew tersenyum mendengar penjelasan dari KiBum. Penjelasaan yang merupakan keputusan yang sangat bijak untuk ONew dan KyuHyun. CheonMi mengangguk, dan perlahan KiBum dan CheonMi serentak mengambil pisau mereka.

Kini mereka berdiri berhadapan. Lalu, mereka saling berpelukan. Kemudian, mereka saling menusukan pisau mereka ke dada kiri orang yang memeluk mereka. Tidak ada suara kesakitan yang terdengar saat pisau itu menancap di dada kiri mereka, yang ada hanya sebuah senyum sipul di bibir mereka. Bulu-bulu sayap mereka berdua gugur bersamaan ke lantai yang mereka berempat pijak. Sebentar lagi mereka akan menghilang, dan KiBum melepaskan pelukannya. Dia menatap lembut kedua mata CheonMi.

Cup. BRUK. BRUK. KiBum mengecup lembut bibir CheonMi untuk kedua kalinya, sebelum tubuhnya ambruk disusul oleh CheonMi. Mereka terbaring sampingan. KiBum menghadap langit-langit rumah yang mulai rapuh itu dengan kedua mata yang mulai menutup, sementar CheonMi berbaring menghadap tubuh Kibum yang berada di sampingnya. Dia berusaha menggapai salah satu tangan KiBum dan menggenggamnya kuat. Perlahan, keduanya menutup kedua mata mereka secara serentak dan menghilang bersamaan, membawa cinta mereka yang kekal. Cinta mereka yang telah menyelesaikan dendam dan perjanjian konyol itu. Cinta mereka yang membuat KyuHyun dan ONew terharu. Cinta mereka yang membuat KyuHyun dan ONew mulai membuat dunia baru. Cinta mereka yang membuat KyuHyun dan ONew menjadikan kisah cinta kalian menjadi cinta paling romantis, lama, baru, bahagia dan menyedihkan di sejarah dunia ini. Cinta mereka yang membuat KyuHyun dan ONew meminta agar kalian hidup kembali dalam dunia yang tanpa perjanjian konyol dan dendam. Cinta mereka yang akan kembali hidup dalam dunia baru yang akan dibangun oleh KyuHyun dan ONew.

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar